Thursday 29 March 2012

Tradisi Usai Panen Warga Bone

Tradisi mallanca - merupakan tradisi usai panen besar, warga Desa Corawali, Kecamatan Barebbo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menggelar tradisi mallanca atau adu betis. Selain merupakan ungkapan syukur warga kepada Yang Maha Kuasa atas panen yang melimpah, tradisi itu juga dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi. 



Meski terkesen anarkis, permainan rakyat yang dinamakan Mallanca ini sangat diminati oleh warga. Tradisi ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun yang lalu, permainan rakyat ini sudah berlangsung secara turun temurun dan digelar setiap usai panen, hal ini dilakukan untuk menguji kekuatan betis.


Sebelum permainan rakyat ini dimulai, kaum ibu di desa tersebut terlebih dahulu menyajikan makanan yang dibawa dari rumah untuk disantap bersama. Baik untuk peserta Mallannca, maupun penonton yang datang dari desa tetangga.


Dalam tradisi tersebut satu persatu peserta atau para jawara kampung memperagakan kekuatan betisnya. Dalam permainan ini tak jarang para peserta mengalami kesakitan, bahkan keseleo akibat hantaman kekuatan kaki lawan. 


Dalam tradisi itu, dua orang dewasa dalam satu tim melawan dua orang di tim lainnya. Tiap orang dalam masing-masing tim memiliki peran tersendiri. Salah seorang yang menjadi target adu betis memasang kaki dengan kuda-kuda kuat, sedangkan temannya berdiri di belakang untuk menahan temannya itu dengan kakinya. 


Lawan yang sudah siap dengan kuda-kudanya langsung menendang bagian betis targetnya. Adu betis pun berlangsung. 


Sebelum melaksanakan adu betis, para peserta sudah mempersiapkan diri dengan melakukan ritual dan menjampi-jampi bagian betisnya. Mereka meyakini, ritual yang mereka lakukan akan menghindarkan mereka dari petaka. Pasalnya, tidak jarang warga yang mengalami patah tulang saat mengadu betisnya dengan lawannya. 


Meski terbilang ekstrim lantaran tanpa menggunakan pengaman, kegiatan itu menjadi hiburan tersendiri bagi warga. Tradisi itu bukan hanya tontotonan kaum pria dewasa, anak-anak dan ibu-ibu pun ikut menikmatinya. 


Mallanca digelar selama empat jam dari siang hingga menjelang sore. Sehingga warga masih punya waktu untuk kembali ke rumah masing-masing dan membereskan gabah yang mereka jemur.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons