Pulau Kakaban memiliki bentuk yang unik, yaitu seperti angka 9. Angka 9 ini merupakan gabungan dari gugusan karang di atas permukaan laut, yang terbentuk sejak jutaan tahun lalu. Pulau Kakaban memiliki luas 2,6x1,5 kilometer dan terkenal dengan adanya danau air payau yang dihuni ribuan ubur-ubur tak menyengat.
Perjalannya cukup jauh. Kita harus naik pesawat dulu ke Tarakan, Kalimantan Timur. Dari sini, harus ke pelabuhan untuk naik speedboat selama 3 jam ke Pulau Derawan. Lalu melanjutkan perjalanan ke Pulau Kakaban dengan perahu tradisional atau speedboat sekitar satu jam. Setelah tiba di Pulau Kakaban, kita harus mendaki bukit atol sekitar 45 menit untuk sampai ke danau seluas 5 km persegi ini.
Kakaban kini dinominasikan sebagai kawasan situs warisan dunia milik UNESCO, karena memiliki 4 jenis ubur-ubur. Keempat jenis ubur-ubur tersebut adalah ubur-ubur bulan, ubur-ubur totol, ubur-ubur kotak, dan ubur-ubur terbalik.
Yang disebut terakhir adalah yang paling unik karena ubur-ubur ini berada di dasar danau dengan tentakel menghadap ke atas. Suatu hal yang aneh, karena biasanya ubur-ubur berada di atas dengan tentakel menghadap ke bawah.
Kabarnya, kembaran Danau Kakaban, yaitu Jellyfish Lake di Palau hanya memiliki dua jenis ubur-ubur. Jadi, tak berlebihan bila menyebut Danau Kakaban sebagai danau ubur-ubur terbesar di dunia.
Danau Kakaban terbentuk dari sebuah pulau karang berbentuk cincin yang disebut atol. Umumnya, daratan atol yang muncul ke permukaan laut berukuran sempit dan melingkar. Di tengah atol terdapat semacam kolam berisi air laut yang disebut laguna.
Adanya pergerakan lempeng kulit bumi dan berbagai aktifitas geologi yang kompleks di pesisir timur Kalimantan, menyebabkan karang atol perlahan-lahan mengalami pengangkatan setinggi 40-60 m di atas permukaan laut. Akibatnya, air laut yang berada di tengah atol pun terjebak dan tidak dapat keluar lagi. Terbentuklah sebuah danau yang penampakannya seolah-olah dipeluk oleh daratan yang ada disekelilingnya. Dari penampakan itulah pulau dan danau ini mendapatkan namanya: “Kakaban”. Dalam bahasa daerah setempat “kakaban” berarti “memeluk”.
Menurut Massin dan Tomascik (1996), danau atau laguna yang airnya terjebak dan tidak memiliki hubungan dengan air dengan laut di sekitarnya (melalui permukaan) seperti Danau Kakaban, tergolong jarang ditemukan di alam. Meskipun terisolir, Danau Kakaban masih tetap mempertahankan karakternya sebagai danau berair asin/payau, sebab di dasar danau terdapat berbagai macam lubang, terowongan, gua atau retakan kecil yang memungkinkan pertukaran air danau dengan lingkungan laut di sekitarnya.
1 comments:
ubur -uburnya lucu mas
http://www.pusatsuzuki.com/2012/11/review-spesifikasi-suzuki-apv-indonesia.html
Post a Comment