Tuesday 29 May 2012

Gesang Sang Pencipta Lagu Bengawan Solo

Bengawan Solo - adalah sebuah lagu berirama keroncong  penciptaan terkenal sampai akhir masa Gesang. Kreasi ini pada tahun 1940, lagu itu terinspirasi dari sebuah sungai asli dengan nama yang sama di Jawa Tengah. Lirik menggambarkan sungai dengan gaya nostalgia. Setelah Perang Dunia II, pasukan Jepang yang kembali ke negaranya membawa lagu ini dengan mereka. Di sana, lagu ini menjadi populer setelah menyanyikan berbagai penyanyi, termasuk Toshi Matsuda. Lagu ini diciptakan pada tahun 1940 oleh Gesang, saat ia berusia 23 tahun. Gesang muda ketika itu beliau sedang duduk di tepi Sungai Solo. Ia selalu kagum dengan sungai, terinspirasi untuk menciptakan lagu. Proses penciptaan lagu memakan waktu sekitar 6 bulan.Lagu solo juga memiliki popularitas tersendiri di luar negeri, terutama di Jepang. Solo digunakan dalam salah satu film Jepang.
Gesang Biogafi
 
Gesang  Martohartono, Gesang (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917 - meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 20 Mei 2010 pada usia 92 tahun) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu dari Indonesia. Dikenal sebagai "maestro keroncong Indonesia," ia terkenal lewat lagu Solo ciptaannya, yang terkenal di Asia, khususnya di Indonesia dan Jepang. Kreasi 'Solo' lagu telah diterjemahkan ke dalam sedikitnya 13 bahasa (termasuk Inggris, Cina, dan Jepang) yang tinggal Gesang di Jalan Bedoyo Nomor 5 Desa Kemlayan, Serengan, Solo dengan keponakan dan keluarganya, setelah sebelumnya tinggal di rumahnya Palur, sekarang rumahnya dijadikan museumuntuk mengenang jasa besar maestro keroncong. Perumahan ketentuan pada tahun 1980 Gubernur Jawa Tengah selama 20 tahun. Dia telah berpisah dengan istrinya tahun 1962. Selepasnya, memilih untuk hidup sendiri.Gesang pada awalnya tidak penulis lagu. Sebelumnya, ia hanya seorang penyanyi lagu-lagu keroncong untuk acara dan memiliki pesta kecil di kota Solo. Dia juga telah menciptakan beberapa lagu, seperti Keroncong Roda Dunia, keroncong Panti Asuhan, dan Sapu Tangan, selama Perang Dunia II. Sayangnya, tiga lagu tidak diterima dari masyarakat.

Bengawan Solo
Riwayatmu ini
Sedari dulu jadi...
Perhatian insani

Musim kemarau
Tak seberapa airmu
Dimusim hujan air..
Meluap sampai jauh

Mata airmu dari Solo
Terkurung gunung seribu
Air meluap sampai jauh
Dan akhirnya ke laut

Itu perahu
Riwayatnya dulu
Kaum pedagang selalu...
Naik itu perahu


Sebagai gambaran, inilah lagu bengawan solo 
versi bahasa Inggris dinyanyikan oleh Mona Fong, kelahiran China penyanyi. Untuk informasi, Solo trek juga muncul dalam film In the Mood for Love / Fa Yeung Nin Wa Wong Kar Wai dibuat.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons