Carstensz Pyramid, nama tersebut diambil dari seorang petualang dari negeri Belanda, yakni Jan Carstensz, yang pertama kali melihat adanya puncak gunung bersalju di daerah tropis, tepatnya di Pulau Papua. Pengamatan tersebut dilakukan oleh Jan Carstensz melalui sebuah kapal laut pada tahun 1623. Karena belum bisa dibuktikan dengan pengamatan langsung, laporan itu dianggap mengada-ada. Sebab, bagi orang Eropa, menemukan pegunungan bersalju di tanah tropis adalah sesuatu yang hampir mustahil.
Di Indonesia ini yang dilalui oleh garis katulistiwa, tentu sangat mustahil dan sulit untuk dimengerti jika ada salju di negri ini. Cartenz Pyramid merupakan salah satu puncak bersalju tersebut. Puncak tertinggi di asia Tenggara dan Pasifik ini, berada di rangkaian Pegunungan Sudirman. Puncak ini juga terdaftar sebagai salah satu dari 7 puncak benua (seven summit) yang sangat fenomenal dan menjadi incaran para pendaki gunung di dunia. Puncak Jayawijaya ini terletak di Taman Nasional Laurentz, Papua.
Namun yang disayangkan, diperkirakan akan menyusut dan mengering pada tahun 2024, hal ini disebabkan oleh pemanasan global. Perhitungan tersebut didasarkan atas analisis data empiris menggunakan pendekatan linier yang dikerjakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Jadi bukan tidak mungkin suatu saat pegunungan ini akan kehilangan salju seperti yang terjadi di Gunung Kilimanjaro, Afrika.
Akses manuju Objek Wisata Carstensz Pyramid
Mengingat medan pendakian yang berat, proses perizinan yang rumit, serta jaminan keamanan ketika proses pendakian, sebaiknya para pendaki memanfaatkan jasa agen perjalanan yang berpengalaman. Berbagai agen perjalanan yang memiliki reputasi internasional telah menyediakan dua pilihan jalur pendakian, yaitu jalur klasik melalui Desa Ilaga, atau jalur kedua yang lebih nyaman dengan menumpang helikopter menuju base camp Bukit Danau (Danau Valley).
1 comments:
gunung beratap salju uhh dinginnya.
ST3 Telkom
Post a Comment