Gua Pindul - salah satu gua yang merupakan rangkaian dari 7 gua dengan aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa Bejiharjo, Karangmojo, menawarkan sensasi petualangan tersebut. Selama kurang lebih 45 - 60 menit wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 m menggunakan ban pelampung. Petualangan yang memadukan aktivitas body rafting dan caving ini dikenal dengan istilah cave tubing.
Berbeda dengan kebanyakan gua di Indonesia yang merupakan “gua kering” (yang dapat dimasuki wisatawan dengan sangat mudah), Gua Pindul ini termasuk “gua basah”, dengan sungai mengalir dari bagian depan hingga mulut gua di bagian belakang.
Untuk mencapai lokasi ini, sebenarnya cukup mudah. Bagi wisatawan yang akan berwisata ke Gua Pindul bisa mengawali startnya dari perempatan jalan Wonosari Ring Road selatan. Kemudian lurus sampai jalan menaiki sebuah bukit (bukit Patuk). Sesampainya di perempatan bukit Patuk masih lurus sampai pada rest area hutan Wanagama, kemudian lapangan udara Gading lurus sampai perempatan Siyono (air mancur) belok kiri. Ikuti jalan aspal sampai perempatan lampu merah masih lurus dan ada pertigaan sebelah kiri ada gerbang desa Bejiharjo belok kiri setelah itu ikuti jalan aspal hingga lokasi yang banyak terdapat tulisan Gua Pindul. Di sebelah kanan lokasi ada sekretariat pengelola, dan bagi wisatawan bisa langsung bisa menemui pengurusnya.
Gua Pindul terdiri dari tiga bagian; bagian terang, remang-remang, dan bagian gelap. Para pemandu membawa senter sambil menjelaskan tentang kondisi gua. Stalaktit dan stalakmit mendominasi interior Gua Pindul. Di beberapa tempat terdapat pilar gua, yaitu stalaktit dan stalakmit yang sudah bertemu dan menjadi seperti sebuah tiang.
Di salah satu lokasi terdapat sebuat tempat yang datar, kabarnya dahulu merupakan tempat pertapaan. Di gua ini terdapat tiga satwa yang dilindungi, yaitu burung seriti, burung walet, dan kelelawar. Menurut pemandu, gua tersebut memang dibiarkan gelap tanpa penerangan untuk melindungi kelelawar yang hidup di dalamnya.
Nama Gua Pindul berasal dari sebuah kisah dimana ada seorang pemuda yang bernama Joko Singlulung mencari ayahnya yang hilang, dengan menyusuri banyak hutan dan gua, tiba-tiba dia terantuk kepalanya di salah satu batu di gua ini, gua dimana dia terantuk inilah akhirnya dinamakan Gua Pindul.
Di tengah gelapnya Gua Pindul, tampak satu stalagmit besar dan cukup menonjol di sana. Konon, pria yang menyentuh batu ini akan bertambah keperkasaannya, karena itu batu ini disebut perkasa.
0 comments:
Post a Comment