Taman nasional ini terdiri dari tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun. Tipe vegetasi sabana mendominasi kawasan Taman Nasional Baluran yakni sekitar 40 persen dari total luas lahan.
Taman Nasional Baluran sering dijuluki sebagai Afrika-nya Jawa. Disini kamu bisa melihat miniatur Savanna Afrika dengan savana yang terbentang luas dan banyak satwa liar yang berkeliaran mirip di Afrika. Kamu bisa melihat sekelompok rusa dan banteng diantara rerumputan. Disini juga terdapat monyet dan berbagai jenis burung. Pemandangan Gunung Baluran yang mirip Kilimanjaro beserta hamparan savana dan rumput yang mengering berwarna keemasan menambah kesan bahwa daerah ini memang benar mirip Afrika.
Pada musim kemarau air tanah di permukaan tanah menjadi sangat terbatas dan persediaan air di beberapa mata air tersebut menjadi berkurang. Saat musim hujan, tanah yang hitam sedikit sekali dapat ditembus air sehingga air mengalir di permukaan tanah, membentuk banyak kubangan terutama di sebelah selatan daerah yang menghubungkan Talpat dengan Bama.
Bila Anda datang saat musim penghujan maka tumbuhan dan air sangat berlimpah-ruah, sehingga para penghuni taman seperti Banteng dan Kerbau Liar memilih masuk ke pedalaman taman dari pada bertatap muka dengan para pengunjung. Tetapi beberapa kelompok rusa, merak, ayam hutan dan beburungan lainnya bisa dinikmati.
Tumbuhan yang ada di taman nasional ini sebanyak 444 jenis, diantaranya terdapat tumbuhan asli yang khas dan menarik yaitu widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Widoro bukol, mimba, dan pilang merupakan tumbuhan yang mampu beradaptasi dalam kondisi yang sangat kering (masih kelihatan hijau), walaupun tumbuhan lainnya sudah layu dan mengering.
Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).
Tumbuhan yang lain seperti asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).
Terdapat 26 jenis mamalia diantaranya banteng (Bos javanicus javanicus), kerbau liar (Bubalus bubalis), ajag (Cuon alpinus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), kancil (Tragulus javanicus pelandoc), dan kucing bakau (Prionailurus viverrinus).
Selain itu, terdapat sekitar 155 jenis burung diantaranya termasuk yang langka seperti layang-layang api (Hirundo rustica), tuwuk/tuwur asia (Eudynamys scolopacea), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros convecus), rangkong (Buceros rhinoceros), dan bangau tong-tong (Leptoptilos javanicus).
Selain pemandangan alam berupa sabana, taman nasional ini juga memiliki keindahan alam laut di Pantai Bama yang terletak sekitar 15 Km dari kantor atau sekitar tiga kilometer dari padang sabana. Lokasi itu cukup panjang, yakni garis pantainya sekitar satu kilometer.
Kalau di airnya, sangat cocok bagi yang suka snorkling atau bermain kano. Snorkling menjanjikan kepuasan mata karena keindahan karang lautnya. Objek lain adalah wisata mangrove di wilayah itu.
Bagi yang ingin menikmati perahu wisata, bisa menggunakannya dengan cara menyewa Rp300 ribu untuk maksimal 10 orang. Taman Nasional Baluran juga menyediakan petualangan menantang karena ada objek yang jarang dikunjungi karena harus melewati jalan hutan.
Kalau di airnya, sangat cocok bagi yang suka snorkling atau bermain kano. Snorkling menjanjikan kepuasan mata karena keindahan karang lautnya. Objek lain adalah wisata mangrove di wilayah itu.
Bagi yang ingin menikmati perahu wisata, bisa menggunakannya dengan cara menyewa Rp300 ribu untuk maksimal 10 orang. Taman Nasional Baluran juga menyediakan petualangan menantang karena ada objek yang jarang dikunjungi karena harus melewati jalan hutan.
Tidak besar biaya yang harus Anda keluarkan untuk tiket masuk yaitu hanya Rp6.000,00 per mobil dan Rp 2.500,00 per orang. Kegiatan yang dapat dilakukan di sini mulai dari penelitian, pengamatan dan atraksi satwa, serta wisata bahari di pantai Bama. Sementara fasilitas yang tersedia adalah kantor pengurus, pondok kerja, pesanggarahan, shelter, jalan trail, menara pandang, dan lain-lain.
0 comments:
Post a Comment