Sunday 12 August 2012

Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong adalah sebuah petilasan, yaitu bekas tempat persinggahan dan pendaratan pertama seorang Laksamana Tiongkok beragama islam yang bernama Zheng He / Cheng Ho. Terletak di daerah Simongan, sebelah barat daya Kota Semarang. Tanda yang menunjukan sebagai bekas petilasan yang berciri keislamanan dengan ditemukannya tulisan berbunyi "marilah kita mengheningkan cipta dengan mendengarkan bacaan Al Qur'an".
Disebut Gedung Batu karena bentuknya merupakan sebuah Gua Batu besar yang terletak pada sebuah bukit batu, orang Indonesia keturunan cina menganggap bangunan itu adalah sebuah kelenteng - mengingat bentuknya berarsitektur cina sehingga mirip sebuah kelenteng. Sekarang tempat tersebut dijadikan tempat peringatan dan tempat pemujaan atau bersembahyang serta tempat untuk berziarah. Untuk keperluan tersebut, di dalam gua batu itu diletakan sebuah altar, serta patung-patung Sam Po Tay Djien. Padahal laksamana cheng ho adalah seorang muslim, tetapi oleh mereka di anggap dewa. Hal ini dapat dimeklumi mengingat agama Kong Hu Cu atau Tau menganggap orang yang sudah meninggal dapat memberikan pertolongan kepada mereka
Keberadaan  Klenteng Sam Poo Kong Semarang tak lepas dari sosok Laksamana Tiongkok bernama Zheng He. Menurut sejarah, Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menelusuri pantai laut Jawa untuk tujuan politik dan dagang, karena ada awak kapal yang sakit ia memutuskan untuk bersandar terlebih dahulu  disebuah desa, yang bernama Simongan Karena merasa nyaman di tempat itu, ia memutuskan untuk beberapa waktu menetap ditempat tersebut.
Namun karena ia harus melanjutkan perjalanan ia pun meninggalkan tempat tersebut,tapi banyak awak kapalnya yang menikah dengan warga setempat dan menetap di daerah Simongan. Tak heran sampai sekarang daerah Simongan banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tiongkok. Untuk mengenang jasa-jasa dari Laksamana Zheng He/Cheng Ho, penduduk setempat mendirikan sebuah Klenteng disekitar gua tempat dimana ia sering menghabiskan waktu untuk bersemedi, yang akhirnya disebut dengan Klenteng Sam Poo Kong atau Sam Poo Thay DJin.
Ada beberapa tempat pemujaan yang sering dikunjungi para peziarah yaitu:
  1. Tempat Pemujaan Dewa Bumi atau Fu De Zheng Shen (Hok Tek Cheng Sin Hokkian) berupa arca. Tempat Pemujaan Dewa Bumi disebut Klenteng Thao Tee Kong merupakan tempat pemujaan untuk mengucapkan rasa terima kasih atau memohon berkah dan keselamatan hidup kepada Dewa yang menguasai bumi.
  2. Tempat Pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam Juru Mudi kapal yang ditempangi Laksamana Zheng He.
  3. Tempat Pemujaan Sam Poo Kong berupa arca. Tempat Pemujaan Sam Poo Kong merupakan pusat seluruh kegiatan dalam komplek Gedung Batu digunakan untuk bersembayang memohon doa restu keselamatan, kesehatan, serta mengenang jasa Sam Poo Tay Djien dengan mengadakan sembayangan. Di tempat ini ada goa yang mempunyai sumber air yang sering digunakan untuk mengobati keluarga yang sakit.
  4. Tempat Pemujaan Kyai Jangkar.
  5. Tempat Pemujaan Kyai Cundrik Bumi. Tempat ini merupakan tempat penyimpanan pusaka atau senjata pada jaman Sam Poo Kong.
  6. Tempat Pemujaan Kyai & Nyi Tumpeng. Tempat ini berupa prasasti dalam bentuk makam yang digunakan untuk bersemedi atau memohon berkah serta menempa diri.
Di tengah kuil ini terdapat halaman yang luas, dengan beberapa patung yang berdiri tegar. Dan di bagian belakang terdapat pintu gerbang yang sangat besar. Dan terlihat beberapa buah lilin raksasa dengan nama penyumbangnya, sebagian besar atas nama perusahaan. Lilin ini dibiarkan terus menyala sampai habis. Untuk masuk ke kuil ini tidak dikenakan biaya sama sekali, untuk parkir dikenakan Rp 3.000 di areal parkir kuil dan Rp 2.000 di luar kuil.


0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons